Kamis, 29 Oktober 2009

Beberapa Kerusakan Pada Akidah dan Ajaran Talmud

0 komentar
Allah Menurut Talmud

Dalam Talmud disebutkan : Sesungguhnya siang terdiri dari dua belas jam; pada tiga jampertama Allah duduk dan membaca syaria'at-Nya, pada tiga jam kedua ia menghukum (dengan syaria'at-Nya itu), pada tiga jam ketiga ia memberi makan seluruh alam, pada tiga jam terakhir Ia duduk dan bermain dengan ikan paus, raja segala ikan.

Ikan paus yang dimaksud adalah seekor ikan paus yang sangat besar, perutnya sanggup menelan ikan yang panjangnya 300 farsakh (1 farsakh =+-8km31/4 mil) tanpa menyulitkannya. Melihat ukurannya yang sangat besar ini, Allah mencegahnya untuk membuahi pasangannya, karena jika itu terjadi, maka dunia ini akan penuh dengan binatang buas yang siap memusnahkan semua yang ada di dalamnya . Oleh karena itu Allah menahan ikan paus jantan ini dengan kekuatan-Nya dan membunuh yang betinanya lalu mengasingkannya untuk dipersiapkan menjadi menjadi santapan orang-orang beriman di surga Firdaus.

Setelah Haikal Sulaeman hancur, Allah tidak pernah main lagi dengan ikan paus itu, dan Ia tidak lagi suka berdansa dengan Hawa padahal Hawa telah dihiasinya sedemikian rupa dengan memberikan pakaian yang bagus dan merangkai rambutnya . Ia mengakui kesalahan-Nya karena membiarkan Haikal itu hancur , maka Ia menangis dan mengaum seperti singa selama tiga perempat malam seraya berkata ,"Celakalah Aku, karena Aku memerintahkan untuk menghancurkan rumah-Ku dan membakar mezbah serta merampas anak-anak-Ku.". . .

. . .Allah menyesal karena meninggalkan kaum Yahudi didalam kesengsaraan . Sampai-sampai Ia menampar diri-Nya sendiri dan menangis setiap hari. . .

. . . Bulanpun mempersalahkan Allah dengan mengatakan kepada-Nya, "Kamu telah salah karena menciptakan aku lebih kecil dar matahai." Allah tertunduk karena hal itu dan mengakui kesalahan-Nya . Lalu Ia berfirman, "Sembelihlah untuk-Ku seekor binatang supaya Aku bisa menghapus kesalahan-Ku dengannya, karena Aku telah menciptakan bulan lebih kecil dari matahari."

Tuhan dalam anggapan Talmud tdaklah suci dari kecerobohan , karena pada saat ia marah Ia dikuasai oleh emosi-Nya sebagaimana ketika Ia murkka kepada bani Israel di suatu padang pasir dengan bersumpah untk mengharamkan kehidupan yang abadi bagi mereka . Namun setelah itu Ia menyesal dan tidak melaksanakan sumpah-Nya itu karena Ia menyadari bahwa tindakan -Nya itu sungguh keliru dan tidak adil.

. . .Disamping melanggar sumpah, Allah juga berbohong guna mendamaikan Ibrahim dengan istrinya Sarah. . . .

Sumber : TALMUD:Kitab"Hitam"Yahudi yang menggemparkan







0 komentar: