Ramallah -; -Beberapa sumber terkait menyebutkan bahwa mereka yang mengambil keputusan menunda pengambilan suara atas laporan Goldstone adalah tiga orang. Mereka adalah Mahmud Abbas, Yaser Abdu Rabbu dan Saeb Uraekat serta mendapatkan lampu hijau dari Salam Fayyad.
Sumber-sumber tadi menegaskan bahwa Amerika dan Zionis
Masih tambah sumber, pemerintah Amerika telah meningkatkan ancamannya kepada pemerintah Ramallah jika tidak mengindahkan permintaan penundaan di atas. Diantara ancaman-ancaman itu, jika pemerintah Ramallah tidak mematuhi perintah Amerika, adalah seperti berikut ini;
- Akan menghentikan peran dan upayanya guna melanjutkan perundingan damai antara Otoritas Palestina (OP) Ramallah dengan Israel.
- Menghentikan mengucurkan dana bagi OP dan pemerintah Salam Fayyad.
Sementara di pihak Zionis
Dalam kasus yang sama, pihak OP mendapatkan ancaman dan tekanan langsung dari Menlu
Masih menurut sumber menyebutkan bahwa bahasa yang dipakai Lieberman adalah bahasa marah. Ia mengancam akan membeberkan semua pertemuan dan kontak yang memperlihatkan peran dan keikutsertaan OP dalam perang
Dalam kaitan yang sama, kantor berita Shehab News, menukil dari sumber-sumber di Washington menginformasikan bahwa sebuah pertemuan digelar oleh wakil OP dan Zionis Israel di Washington. Pertemuan ini sendiri digelar untuk membujuk OP agar mau menarik dukungan terhadap laopran Richard Goldstone, ketua tim pencari fakta PBB untuk kasus kejahatan perang di
Kepada Shehab sumber-sumber itu menyebutkan bahwa mulanya OP menolak atas permintaan tersebut. Hingga akhirnya datang Kolonel Ely Avraham dan membawa laptop sambil menampilkan video pertemuan antara Mahmud Abbas dengan Menhan
Provokasi Zionis pada Abbas dan Abdul Rahim
Sumber ini mengatakan bahwa Mahmud Abbas muncul dalam video sedang mencoba meyakinkan “Barak" perlunya melanjutkan perang di
Pada konteks yang sama, kata sumber itu, Avraham menampilkan kepada delegasi Otoritas Palestina sebuah rekaman percakapan telepon antara Direktur Kantor Staf Angkatan Bersenjata Zionis dengan Tayeb Abdul Rahim; di mana yang disebut terakhir mengatakan: "Kondisi-kondisi sudah menguntungkan dan matang untuk masuknya tentara
infopalestina
0 komentar:
Posting Komentar